Pegunungan Alpen Bagian Swis

Eropa punya pegunungan Alpen yang saljunya abadi sepanjang tahun. Pegunungan ini terbentang dari Slovenia, Italia, Swiss, Austria, Perancis hingga Jerman. Puncak tertingginya adalah Mont Blanc yang terletak di negara Perancis.

 

EigerEiger

Nah. Sekarang kita bahas yang di Swiss. Di negara yang gak pernah dijajah ini ada rel kereta di pegunungan Alpen yang mendaki sampe ketinggian 3454 meter itu tadi. Jalur kereta tertinggi se Eropa yang mulai dibangun pada tahun 1896. Wow. Namanya Jungfraubahn. Kereta ini mendaki dari Interlaken, Lauterbrunnen dan sekitarnya melintasi pegunungan Eiger hingga ke puncak Jungfraujoch, sejauh 7.3 km. Tenaga yang digunakan adalah tenaga listrik, dimana tenaga listriknya diestafetkan di beberapa titik stasiun yang dilewatinya seperti Grindelwald (1034 m) dan Kleine Scheidegg (2061 m).

 

JungfraubahnJungfraubahn

Dari Interlaken, kereta Jungfraubahn menempuh 2,5 jam sekali jalan untuk tiba di Jungfraujoch. Lama ya? YAIYALAH apalagi kalo jalan kaki  😆

Ada apa disana? Ada salju. *ditabok*

Ada istana es, ada Sphinx observatory, dimana kita bisa memandang pegunungan Alpen dari menara yang sangat tinggi (3571 m), dan untuk fasilitas umum seperti toko suvenir, restaurant dan toilet lengkap dan bersih kok. Kalo pas gak lagi badai salju kayak kemarin pintu akses ke gunung dibuka jadi kita bisa merasakan langsung udara dan salju Alpen.

Alps1dari dalam kereta

Tiket kereta Interlaken – Jungfraujoch pp adalah Eur 120 per orang, atau kalo kita berangkat dengan kereta paling pagi kita bisa dapat harga Eur 90. Tetep mahal :die:

Jangan khawatir. Berhematlah dengan package yang disediakan oleh dinas pariwisata *halah!* dari kota Interlaken. Biaya sudah termasuk hotel dan tiket return Interlaken – Jungfraujoch dan bonus lain-lain. Saya sarankan untuk menginap di Backpacker’s Villa Sonnenhof. Tempatnya bersih, petugasnya ramah dan sarapannya enak :twisted:

 

Dari balkon hotelDari balkon hotel

Salah seorang teman yang baik memperingatkan saya : jangan anggap remeh temperatur Switzerland. Di musim dingin bisa sampe minus 25. And it is really true. Mau tau saya pake apa kesana? Kaos tanpa lengan, kaos yang rada longgar, jaket tipis, jaket wol tebal, dan jaket yang lebih tebal dan tahan angin. Bawahnya? thermopants (legging yang bahannya menahan panas tubuh), legging biasa dua lapis, kaos kaki tiga lapis, celana jeans dan sepatu kets tebal berbahan kulit dan suede.

Begitulah kira-kira gambarannya. Belum bisa membayangkan? Seperti arem-arem beginilah saya :

arem-arem outfitarem-arem outfit

Ndak papa. Kali ini mending mati gaya daripada mati kedinginan ;)) Yah… Yang penting lindungi kaki, kepala, telinga dan leher dulu. Kalo itu udah terlindung niscaya *alah niscaya* bagian tubuh yang laen gak akan kedinginan. Pakailah paling tidak tiga lapis pakaian. Satu yang menyerap keringat dipake di paling dalam (underwear gak diitung!) :fufu: lalu bahan wol yang menghangatkan, lalu yang paling luar harus yang tahan angin.

Oh iya satu lagi. Tekanan udara. Kata bu guru SD, semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah tekanan udaranya dan semakin tipis oksigennya. Dari perhitungan, pada ketinggian 5000m tekanan udara adalah sekitar 0.5 bar, yaitu setengah dari tekanan udara di laut. Pusing rasanya kayak mao pingsan. Sesak nafas pula. Siap-siap aja ya. Saya sendiri gak nyangka juga karena sejak SMP dulu suka naik gunung dan di ketinggian kok gak kerasa pusing. Mungkin karena perbedaan tekanannya terjadi dalam waktu yang sangat singkat ya? Iya gak? Iya gak sih? >:)

P.S : di gunung Alpen bagian Swiss ini gak dijual permen Alpenliebe. Ada yang tau jualnya di Alpen bagian mana? :lol:

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar